Saka Dirgantara menjadi salah satu Satuan Karya yang bersifat nasional. Di samping Saka Bhayangkara, Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, Saka Wira Kartika, Saka Kalpataru, Saka Pariwisata, dan Saka Widya Budaya Bakti.
Sesuai dengan bidangnya, kedirgantaraan, Saka Dirgantara dibuat dan dibina menurut kerjasama antara Gerakan dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, perusahaan penerbangan, atau klub (organisasi) aeromodelling.
Anggota Saka Dirgantara. Gambar FB Dewan Saka Dirgantara Halim Perdanakusuma |
Sejarah Terbentuknya Saka Dirgantara
Sejarah terbentuknya Satuan Karya Dirgantara tidak terlepas dari tugas serta Tentara Nasional Indonesia AU, yang dahulu berjulukan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan sejarah aeromodelling di Indonesia. Pada tahun 1948, AURI telah merintis terbentuknya Aero Club dan Pandu Udara di bawah naungan Tentara Nasional Indonesia AU. Pada Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan kedirgantaraan. Hingga tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia.
Dalam perkembangannya pada tahun 1966, terciptalah janji bersama antara Tentara Nasional Indonesia AU dan Gerakan dalam membentuk Kompi Dirgantara. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Instruksi Bersama Menteri/Panglima Angkatan Udara dan Ketua Kwarnas Gerakan Nomor 13 Tahun 1966 dan Nomor 6 Tahun 1966 Tentang Pembentukan Kompi-kompi Dirgantara. Kompi Dirgantara inilah yang lalu berubah nama menjadi Satuan Karya Dirgantara.
Lambang Saka Dirgantara
Lambang Saka Dirgantara berbentuk segi lima beraturan. Masing-masing sisinya mempunyai panjang 5 cm. Dalam lambang tersebut terdapat gambar pesawat terbang dan roket, tunas kelapa, dan tulisan SAKA DIRGANTARA yang tercetak dengan abjad kapital. Warna dasar lambang Saka Dirgantara yaitu jingga, dengan warna putih, kuning, abu-abu, dan hitam (pesawat), hitam dan kuning (tunas kelapa), merah (gas pancar roket), dan hitam (tulisan).Lambang selengkapnya yaitu sebagai mana gambar berikut ini. Sedangkan untuk arti kiasan lambang Saka Dirgantara akan diuraikan dalam artikel tersendiri.
Lambang Saka Dirgantara |
Anggota Saka Dirgantara
Saka Dirgantara beranggotakan Penegak dan Pandega baik putra maupun putri. tersebut haruslah telah menjadi anggota gugusdepan di wilayah cabang atau ranting di mana Saka Dirgantara tersebut berada. Persyaratan selengkapnya yaitu :
- Penegak Bantara, Penegak Laksana, atau Pandega
- Calon Penegak dan Pandega sanggup mengikuti aktivitas Saka dengan catatan dalam jangka waktu 6 bulan yang bersangkutan harus sudah dilantik sebagai Penegak Bantara atau Pandega.
- Pemuda yang berusia antara 16 hingga 25 tahun, namun belum tergabung dalam gugusdepan, sanggup mengikuti Saka Dirgantara dengan catatan dalam waktu 1 bulan telah terdaftar (menjadi anggota) di gugusdepan.
- Mendapat surat izin dari orang bau tanah dan Pembina Gudepnya.
- Tidak sedang menjadi salah satu anggota Saka lain.
Krida, TKK, dan Kegiatan Saka Dirgantara
Sebagaimana Satuan Karya lainnya, Saka Dirgantara menunjukkan bekal pengetahuan dan keterampilan khusus yang berbeda dengan gugusdepan Gerakan . Dalam Saka Dirgantara anggota Gerakan diberikan pendidikan dan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan di bidang kedirgantaraan.
Dalam mempelajari materi-materi kedirgantaraan anggota Saka Dirgantara dikelompokkan dalam satuan-satuan terkecil yang disebut sebagai krida. Setiap krida beranggotakan antara 5-10 anggota pramuka. Setiap krida mempelajari keterampilan, pengetahuan, dan teknologi tertentu. Saka Dirgantara mempunyai tiga krida, yaitu :
- Krida Olahraga Kedirgantaraan
- Krida Pengetahuan Kedirgantaraan
- Krida Jasa Kedirgantaraan
Masing-masing krida dalam Saka Dirgantara mempunyai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang sanggup dicapai sesudah menuntaskan Syarat-Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Macam-macam SKK dalam Saka Dirgantara yaitu :
- Krida Olahraga Kedirgantaraan, mempunyai SKK :
- SKK Pesawat Bermotor
- SKK Pesawat Tak Bermotor
- SKK Aero Modelling
- SKK Terjun Payung
- SKK layang Gantung.
- Krida Pengetahuan Kedirgantaraan, mempunyai SKK :
- SKK Navigasi Udara
- SKK Pengatur Lalulintas Udara
- SKK Meteorologi
- SKK Fasilitas Penerbangan
- SKK Aerodinamika.
- Krida Jasa Kedirgantaraan
- SKK Teknik Mesin Pesawat Udara
- SKK Komunikasi
- SKK Struktur Pesawat
- SKK Search And Rescue (SAR)
Selengkapnya mengenai krida dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) bidang kedirgantaraan (termasuk gambar dan syarat pencapaian SKK) akan diuraikan dalam artikel tersendiri.
Bentuk dan macam aktivitas dalam Saka Dirgantara, mencakup :
- Latihan Rutin Saka
- Kegiatan terencana (misalnya persiapan lomba dll)
- Perkemahan Bakti Saka Dirgantara atau Perti Saka Dirgantara, yaitu perkemahan antar anggota Saka Dirgantara.
- Perkemahan Antar Saka (Peransaka), yaitu perkemahan bersama antar lebih dari satu Saka, semisal perkemahan bersama Saka Dirgantara, Saka Bahari, dan
- Kegiatan terencana yang dilaksanakan dalam menghadapi kejadian-kejadian penting
Lain-lain : Saka Bhayangkara dibuat oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian an pelatihan Kwartir ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Kelengkapan setiap Saka Bhayangkara meliputi: anggota, Pamong Saka, Instruktur, dan Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara.
0 Response to "Satuan Karya (Saka) Dirgantara"