Latest News

Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita

Lagi, sebuah pengalaman perkemahan dengan judul Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita. Pengalaman bersama pramuka ini ditulis oleh Samaroh Zulfa Muntoha, dikala mengikuti kegiatan Ujian Perkemahan di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro yang terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Zulfa, panggilan dari Samaroh Zulfa Muntoha, yaitu Penegak dari gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo. Kegiatan Ujian Perkemahan di Buper Sekipan Tawangmangu, telah menawarkan dongeng tersendiri yang tidak hanya layak untuk disimpan namun juga dibagi kepada pembaca Blog ria. (Red.)

-----

Ujian Perkemahan (UP) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Ambalan Arjuna Srikandi yang berpangkalan di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo (SMANJIKO). Kegiatan ini sebagai salah satu indikator pencapaian yang diraih penerima didik Penegak kelas X selama latihan rutin di semester satu. Bentuk kegiatan Ujian Perkemahan ini berupa perkemahan 3 hari 2 malam dengan bentuk evaluasi individu dan beregu. Penilaian individu diperlukan sanggup menggali potensi penerima didik yang berada di Pangkalan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo. Adapun kegiatan yang bersifat beregu sanggup meningkatkan kerjasama diantara penerima didik. Ujian Perkemahan ini juga sebagai upaya dalam pembentukan abjad penerima didik dalam hal kemandirian, kerjasama dan memupuk jiwa nasionalisme bangsa.


 sebuah pengalaman perkemahan dengan judul  Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita
Logo kegiatan Ujian Perkemahan SMAN 1 Sukoharjo


UP X diselenggarakan di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada tanggal 20 - 22 Oktober 2015. Sekipan sendiri merupakan sebuah bumi perkemahan seluas 47 ha yang terletak di tempat berketinggian 1.050 meter di atas permukaan maritim (dpl). Dengan topografi yang berupa perbukitan, suhu di bumi perkemahan ini cukup sejuk dan segar dengan temperatur berkisar antara 18-24 °C. Apalagi ditambah dengan bentangan hutan pinus dan hutan alam serta aneka tumbuhan anggrek liar yang semakin menciptakan panorama di buper ini memikat.

Pesona lainnya yaitu adanya sungai yang membelah area bumi perkemahan. Airnya jernih, bening, dan menyegarkan. Keindahan dan pesona Sekipan tambah komplit dengan adanya aneka wana wisata di sekitarnya menyerupai air terjun, perkebunan stroberi dan outbond area. Berkemah di Sekipan Kalisoro serasa mengunjungi hutan dalam film Twilight.

Peserta dalam kegiatan kali ini yaitu Anggota Kelas X sejumlah 434 siswa. Kegiatan diisi dengan banyak sekali Giat Prestasi. Giat Prestasi Individu yaitu Ujian Tulis dan Gelar Potensi Siswa. Sedangkan Giat Prestasi Beregu yaitu K3 (Kebersihan, Kerapian dan Keindahan), Ujian Praktek dan Pentas Seni.

Setelah melalui perjalan selama kurang lebih satu setengah jam, kami tiba di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu. Setibanya di buper kami eksklusif mendirikan tenda. Kegiatan pertama yaitu Upacara Pembukaan dan Ujian Tulis Individu. Materi yang diujikan dalam ujian individu yaitu sejarah kepramukaan di Indonesia dan sejarah kepramukaan dunia, teori peta, per-sandi-an dan pengetahuan umum lainnya. Ujian dilaksanakan dengan kejujuran. Dalam melaksanakan ujian tulis saya tidak mempunyai kesulitan yang berarti alasannya yaitu semua materi yang diujikan telah diajarkan pada latihan rutin hari jumat sebelumnya.


 sebuah pengalaman perkemahan dengan judul  Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita
Ujian tertulis dalam Ujian Kepramukaan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo di Buper Sekipan Tawangmangu

Setelah istirahat sejenak, kegiatan dilanjutkan dengan Gelar Potensi Siswa (GPS). GPS yaitu perlombaan yang berisi penampilan talenta secara individu dari masing-masing peserta. Pelaksanaan GPS dibagi dari banyak sekali kelompok, dimana di setiap kelompok didampingi oleh anggota Dewan Penegak. Pemenang GPS perkelompok akan maju ke babak final yang akan digelar pada keesokan harinya. Berbagai talenta menyerupai pencak silat, menyanyi, menari dan bermain sulap ditampilkan. Saya yang hanya menampilkan tembang geguritan (puisi dalam bahasa Jawa) tidak lolos ke babak selanjutnya (final). Namun salah satu sahabat sekelasku berhasil masuk babak final lewat atraksi menyanyi sambil bergitar.

Malamnya, udara di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro terasa sangat cuek sampai membuatku kesulitan untuk tidur. Untung salah satu sahabat satu sangga bersedia menyebarkan sleeping bag-nya denganku. Satu pelajaran tidak terlupakan dari Sekipan malam itu; jangan lupa membawa sleeping bag (kantung tidur) dikala berkemah di Sekipan.

Kegiatan hari kedua yaitu Ujian Praktek yang dilaksanakan per-sangga. Materi yang diujikan yaitu PBB (peraturan baris berbaris), KIM, peta (peta lapangan dan peta panorama), menaksir, survival, semboyan dan sandi, seni kerajinan, pengetahuan umum, dan tali temali. Saya sempat kesulitan dikala berada di pos survival. Hal ini dikarenakan saya tidak tahu materi masakan yang sanggup diperoleh di alam.

Siang harinya, sehabis isoma (istirahat, solat, dan makan) kami melaksanakan outbond. Petamanya kami dikumpulkan di lapangan dan dibagi dalam beberapa kelompok. Semula saya mengiira pembagian kelompok sesuai sangga, namun ternyata kami dikelompokan secara terpisah. Awalnya saya merasa canggung, namun saya mencoba mengakrapkan diri dengan sahabat satu kelompok meskipun berasal dari kelas yang berbeda. Outbond dibagi menjadi beberapa pos dimana di setiap pos kami harus menuntaskan tantangan dengan baik dan mengalahkan regu lain. Ada peraturan pada outbond yaitu jikalau melaksanakan kesalahan harus berkata "Teman-teman saya minta maaf ya, tetep semangat" dan harus di jawab dengan "Iya saya maafin tetap semangat juga". Tentu saja mengatakannya dengan gaya yang tidak biasa. Saya aib alasannya yaitu banyak melaksanakan kesalahan. Tetapi ternyata dengan meminta maaf kepada setiap anggota kelompok memnjadikan kami semakin akrab. Saat apel sore ada pengumuman kelompok outbond terbaik, ternyata kelompokku menjadi juara 3. Saya bahagia walaupun hadiahnya hanya snack kecil tapi kami merasa gembira alasannya yaitu sanggup berafiliasi dengan baik.

Malamnya sehabis menjalankan sholat magrib kami mempersiapkan diri untuk malam api unggun. upacara api unggun dilaksanakan dengan penyalaan api dasadarma. Malam api unggun dimeriahkan dengan pensi (pentas seni antar kelas). Kelas saya mengangkat musik genre jazz, dengan lagu berjudul “gaza tonight” yang dikolaborasikan cahaya senter.

 sebuah pengalaman perkemahan dengan judul  Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita
Api Unggun dalam Ujian Kepramukaan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo di Buper Sekipan

Hari terakhir di Bumi Perkemahan Sekipan kami sibuk dengan packing (pengemasan) perlengkapan pribadi maupun sangga. Selepas mengemas barang kami mengikuti upacara penutupan. Saat upacara penutupan inilah diumumkan sangga tergiat, penerima GPS terbaik, dan pensi terbaik. Sayangnya tidak satupun yang sanggup saya raih.

Walaupu pulang tanpa gelar tapi saya bahagia mengikuti UP X. Semua pegal dan nyeri terbayar oleh canda tawa di Buper Sekipan dengan segala pesona keindahannya. Pohon yang menyapa dikala kami datang. Angin yang menyambut dengan keramahanya. Inilah Sekipan Menyimpan Cerita.

Baca Juga:

  1. Kemenangan Tak Terlupakan LKBBT di Balaikota Bogor
  2. Bumi Perkemahan Kaligua Penuh Cerita



 sebuah pengalaman perkemahan dengan judul  Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita
BIODATA PENULIS
Penulis, Samaroh Zulfa Muntoha (Zulfa) adalah Penegak di pangkalan gugusdepan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sukoharjo, Jawa Tengah. 


Ingin menyebarkan pengalaman bersama pramuka menyerupai goresan pena Samaroh Zulfa Muntoha wacana "Bumi Perkemahan Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita" di atas? Tulis dan kirimkan ke redaksi Blog ria. Setiap pengalaman yang terpilih untuk dimuat, akan memperoleh pulsa seluler sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Baca ketentuannya di halaman : Pengalamanku Bersama .


0 Response to "Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita"