Latest News

Serunya Ikut Kepak Smk Kwarda Jateng Di Salib Putih

Pengalaman Bersama kali ini ditulis oleh  Lola Lovytania, Penegak asal Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Semarang. Lola akan bercerita wacana serunya pengalaman bersama pramuka ketika mengikuti Kemah Pembinaan Karakter Sekolah Menengah kejuruan (KEPAK SMK) Kwarda Jawa Tengah Tahun 2016. Yuk kita simak dongeng Pengalaman Bersama dari Lola ketika mengikuti KEPAK Sekolah Menengah kejuruan Jawa Tengah 2016 di Buper Agrowisata Salib Putih, Salatiga.

-----

Selasa, 15 November 2016 yakni awal dari kegiatan saya mengikuti KEPAK SMK. Saya dan seorang teman, mewakili Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Semarang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain saya, masih ada lagi siswa-siswi Sekolah Menengah kejuruan lainnya yang mewakili kota Semarang dalam Kemah Pembinaan Karakter Sekolah Menengah kejuruan (KEPAK SMK) Jawa Tengah Tahun 2016 yang diselenggarakan di Agrowisata Salatiga Eco Park Hotel & Camping Ground atau lebih dikenal dengan nama Salib Putih. Kegiatan berlangsung pada tanggal 15-18 November 2016.

Pukul 11.00 WIB sempurna saya tiba di sekolah. Sebenarnya,  semua perwakilan Sekolah Menengah kejuruan di Kota Semarang harus berkumpul terlebih dulu dan berangkat bersama ke lokasi KEPAK SMK. Namun atas saran Guru di sekolah, kami pribadi berangkat ke lokasi. Akhirnya kami berangkat ke Buper Agrowisata Salib Putih, Salatiga dengan diantar guru kami.

Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di Bumi Perkemahan Salib Putih. Ternyata, di lokasi sudah banyak penerima yang tiba dan tengah beristirahat. Kontingen Kota Semarang belum sampai. Saya bekerjsama bingung, harus duduk di sebelah mana. Akhirnya, saya bersama sobat bergabung dengan bawah umur dari Sekolah Menengah kejuruan lain di Jawa Tengah. Belum hingga duduk, mereka pribadi menyanyikan lagu pramuka “Selamat Datang Kakak”. Saya merasa senang disambut dengan hangat oleh penerima lainnya, padahal belum saling mengenal.

Lumayan usang menunggu, kami berdua disuruh untuk check in barang dan menulis bolos penerima di hotel. Jaraknya tidak jauh, mungkin hanya 300 meter dari aula tadi. Saat sedang mengisi absen, kesudahannya rombongan dari Kontingen Semarang pun sampai. Lega rasanya.

Setelah makan dan mengambil barang, kegiatan awal dimulai. Seluruh penerima dari banyak sekali kota di Jawa Tengah berkumpul menjadi satu di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan kegiatan. Semua berbaris dengan tertib dan khidmat mengikuti jalannya upacara. Nah, selesai upacara dilakukan pembagian tenda dan kelompok!

Peserta berbaris dan bernyanyi riang bersama Pembina, dan saya pun kebagian tenda nomor 25 dan bergabung bersama sangga 21. Tiap sangga beranggotakan penerima dari banyak sekali daerah. Sangga saya terdiri dari penerima asal Jepara, Salatiga, Purwokerto, Pemalang, Pati, Kendal dan lainnya. Di tenda, kami semua berbincang-bincang. Hahaha lucu ternyata meskipun masih satu provinsi tapi setiap tempat mempunyai logat yang berbeda. Kata sobat saya yang berasal dari Banyumas “Ora ngapak ora kepenak”, yang disambut tawa kami bersama. Namun meski begitu, kami tetap sanggup bercanda bersama.

 Lola akan bercerita wacana serunya pengalaman bersama pramuka ketika mengikuti Kemah Pembi Serunya Ikut KEPAK Sekolah Menengah kejuruan Kwarda Jateng di Salib Putih

Malam harinya, kegiatannya yakni Musyawarah Ambalan dan sosialisasi dari abang Pembina. Wah menyenangkan sekali, di sini kami sanggup berguru bagaimana cara beropini yang baik. Hasil dari Musyawarah Ambalan yang dilakukan dengan sangat singkat, nama ambalan kami yakni ambalan 5 yaitu ambalan Martha Christina Tiahahu, dan Tata sobat saya, terpilih sebagai Pradana-nya. Kami juga menciptakan yel-yel, sandi ambalan, dan lambang ambalan kami.

Pukul 00.00 kegiatan gres selesai dan kami diperbolehkan untuk tidur. Cuaca di Agrowisata Salib Putih cukup dingin. Namun alasannya tidurnya dempet-dempetan maka tetap terasa hangat.

Paginya, kegiatan diawali dengan senam pagi di lapangan. Senam pertama memakai lagu Bondan, Ya Sudahlah. Setelahnya disusul dengan Senam Maumere atau Gemu Fa Mi Re, dan Senam Penguin. Bagian inilah yang paling seru! Hihihi, rasanya menyenangkan sekali berolahraga bersama dengan bawah umur Penegak dari banyak sekali kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Kegiatan selanjutnya yakni Cross Country atau Penjelajahan. Saat penjelajahan inilah saya mendapat banyak ilmu, mulai dari wawancara pribadi dengan warga, bahan kepramukaan, pertolongan pertama (P3K), dan masih banyak lagi. Sampai di Camp Ground, kegiatan masih terus berlanjut. Mulai dari Lomba – lomba kebangsaan, proteksi bahan SAKA, pengenalan lingkungan dan masih banyak hingga malam hari. Esok paginya kembali lagi berolahraga, namun ketika itu maag saya kambuh sehingga saya tidak sanggup mengikutinya.

Setelah merasa sehat, saya bergabung lagi dengan rombongan untuk membersihkan tenda bersama.
Kegiatan tidak berhenti hingga sini saja. Siang harinya, sekitar 510 pramuka penerima KEPAK Sekolah Menengah kejuruan berkumpul di aula untuk program santai. Yaitu, karaoke bersama! Bahagia sekali rasanya sanggup sobat banyak menyerupai ini. Setelah bersantai, kami membentuk tim dan anggota lain untuk ikut dalam Lomba Pengibaran Bendera dan menyiapkan program pentas seni nanti malam. Saya kebagian menjadi penerima Lomba Pengibaran Bendera. Ambalan 5 pun  berlatih dan membentuk variasi deretan yang menarik. Lomba ini dinilai pribadi oleh prajurit TNI. Seluruh penerima hanya diberi waktu selama 2 jam saja untuk menyiapkan pasukannya. Singkat sekali bukan? Hmm tapi jangan salah, di sini hebatnya , sesingkat dan sesulit apapun tantangan itu. Kami tidak takut! Dan kami akan berusaha melaksanakannya dengan sebaik mungkin.

Setelah melihat penampilan dari ambalan lain, kesudahannya Martha Christina Tiahahu tampil. Dengan percaya diri dan penuh keyakinan kami semua maju dengan variasi deretan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lantang ketika Sang Merah Putih dinaikkan. Meski belum puas dengan penampilan kami, tetapi kami yakin, kami sudah berusaha dan “hasil tak akan pernah mengkhianati prosesnya”

Malam harinya, program api unggun dan pentas seni dimulai. Api Unggun kali ini sangat istimewa, alasannya ketika pembacaan Dasadarma diiringi dengan tarian.  Setelah upacara Api Unggun selesai, seluruh penerima membentuk bundar dan menjadi satu. Senangnya, kami bernyanyi bersama, dan bergembira dalam suasana hangat yang disaksikan oleh Api Dasadarma.

Selesai, semuanya bergegas menuju aula untuk menyaksikan pentas seni. Bermacam-macam, ada yang menampilkan drama komedi, stand up comedy, tarian daerah, tembang jawa, dan masih banyak lagi. Tak lupa, abang Pembina pun menayangkan ‘foto-foto paparazzi’ penerima KEPAK ketika kegiatan berlangsung. Kami semua menangis dalam haru, mencicipi jikalau sebentar lagi akan saling mengucap salam perpisahan. Selesai pentas seni, renungan jiwa dimulai. Kami semua diajak untuk membuka pikiran kami sendiri, mencari jati diri kami dan meresapinya.

Malam semakin larut, pemenang lomba diumumkan, dan, jeng, jenggg! Ambalan 5 juara 3 Lomba Pengibaran Bendera! Yeayy! Meski juara terakhir, tapi kami semua bahagia, bukan alasannya mendapat hadiah wafer atau yang lainnya, tapi alasannya kami telah dipertemukan oleh Tuhan dalam kemah ini.
Acara upacara penutupan dimulai, dan kami semua mendapat hadiah yang tak ternilai harganya. Yaitu, kebersamaan dan kebahagiaan. Kami semua mendapat piagam penghargaan dan badge “BANGGA MENJADI TELADAN”. Saya tersenyum sendiri, merasa menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya, sungguh.

 Lola akan bercerita wacana serunya pengalaman bersama pramuka ketika mengikuti Kemah Pembi Serunya Ikut KEPAK Sekolah Menengah kejuruan Kwarda Jateng di Salib Putih

Jum’at, 18 November 2016, yakni hari terakhir KEPAK Sekolah Menengah kejuruan yang sekaligus menjadi kesempatan terakhir bagi kami untuk bersama. Di hari ini sudah tak ada kegiatan lagi, kami hanya tinggal berkemas, sarapan pagi, dan menunggu bus menjemput rombongan dari kota masing-masing. Saat sangga saya berkumpul, ada seorang yang berkata, “Saya senang bertemu kalian. Memang gres 3 hari bersama, tapi rasanya menyerupai sudah 1 tahun kita menjalin pertemanan.” Saya terharu mendengarnya. Kalian, sobat – sobat saya, keluarga saya, meskipun berbeda kota, daerah, wilayah, darah dan keluarga, meski jarak yang menghalangi, namun sanggup saling bertemu. Meski raga terpisah jauh, tanpa tatap mata, tanpa bicara, namun hati kita akan selalu dekat.

Bertemu kalian semua yakni pengalaman saya yang sangat luar biasa, para penegak yang tangguh berkumpul di sini. Kami anak ! Kami gembira menjadi teladan! Semoga kelak, kita sanggup bertemu kembali. Terima kasih semuanya.

Baca Juga:




Biodata Penulis
Penulis, Lola Lovytania yakni Penegak asal Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Semarang. Facebook: Lola Lovytania, Twitter: @lolavytania, Instagram: lolaovytania

Ingin membuatkan pengalaman bersama pramuka menyerupai Lola Lovytania yang bercerita wacana "Serunya Ikut KEPAK Sekolah Menengah kejuruan Kwarda Jateng di Salib Putih" di atas? Tulis dan kirimkan ceritamu ke redaksi Blog ria. Setiap pengalaman yang terpilih untuk dimuat, akan memperoleh pulsa seluler sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Baca ketentuannya di halaman : Pengalamanku Bersama .

0 Response to "Serunya Ikut Kepak Smk Kwarda Jateng Di Salib Putih"